Sabtu, 13 Februari 2016

Cara Membuat Blog di Blogger


Syarat utama sebelum Anda membuat blog di blogger adalah memiliki alamat email yang masih aktif, jika Anda belum membuat email, silahkan baca tutorialnya di cara membuat email di gmail atau membuat email di yahoo. Sebelum tahap membuat blog, ada yang perlu Anda persiapkan terlebihdahulu, yakni sebuah logo unik yang dapat menggambarkan ciri khas blog yang nantinya Anda buat. Untuk membuat logo blog memang memiliki berbagai cara, Anda bisa membayar seorang designer logo atau membuatnya sendiri menggunakan program edit gambar seperti photoshop. Akan tetapi Anda harus mengeluarkan biaya dan bagaimana jika Anda tidak paham menggunakan tools photoshop? tentu ini menjadi kendala bukan? Untuk itu, saya akan memecahahkan permasalahan tersebut dengan merekomendasikan sebuah website membuat logo blog secara gratis dengan tampilan profesional, silahkan kunjungi Logaster.

Logaster adalah website yang membantu Anda membuat logo dan favicon blog secara online dengan mudah dan gratis. Anda tinggal memasukkan nama blog/website dan memilih topik sesuai dengan blog yang akan Anda isi nantinya. Layanan ini akan menampilkan puluhan logo blog, sehingga Anda dapat memilih sesuai dengan keiinginan dengan dengan format PNG, JPEG, PDF, dan SVG. Sebelum mendownload logo yang Anda buat, Anda juga bisa mengeditnya.

Oke, sekarang saya asumsikan bahwa Anda sudah memiliki alamat emai di gmail dan logo yang akan dipasang pada blog, untuk itu kita langsung saja untuk membuat blog.

1. Silahkan Anda kunjungi http://blogger.com/

2. Kemudian lihat di kanan bawah, rubah bahasa menjadi bahasa indonesia agar lebih mudah

cara bikin blog

3. Masuk/login menggunakan username/nama pengguna serta password gmail anda ( akun email anda bisa juga untuk login ke blogger).

membuat blog

4. Isilah formulir data Anda yang terlampir seperti:

  • Nama tampilan : isi dengan nama yang akan ditampilkan pada profile blog anda.
  • Jenis Kelamin : pilih jenis kelamin Anda, misalnya: Pria.
  • Penerimaan Persyaratan : Ceklis sebagai tanda anda setuju dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh pihak blogger. Sebaiknya baca terlebihdahulu persyaratan dan ketentuan yang diberikan pihak blogger agar Anda mengerti.

5. Klik tanda panah bertuliskan “Lanjutkan”. Kemudian klik "Blog Baru"


cara bikin blog gratis

6. Selanjutnya isi formulir data blog Anda pada form yang disediakan seperti:

  • Judul : Isi dengan judul blog yang Anda inginkan, misal : Panduan dan Tutorial Blogger
  • Alamat : isi dengan alamat blog yang di inginkan.
  • Template : pilih template (tampilan blog) yang Anda disukai
7. Lanjutkan dengan klik tombol “Buat blog!”.

cara buat blog

8. Sampai tahap ini blog Anda sudah selesai dibuat, namun untuk menghindari anggapan spam oleh google sebaiknya anda mulai membuat artikel, minimal 1 postingan. Untuk membuat postingan/artikel ikuti tutorial blog berikut ini.

9. Klik tulisan "Mulai memposkan


tutorial blog

10. Isi judul dan artikel yang ingin Anda postkan di blog

buat blog gratis

11. Setelah tulisan Anda selesai lalu klik "pratinjau" untuk melihat hasil sementara, jika sudah sesuai maka klik "publikasikan"

12. Selesai dan saya ucapkan "Selamat" publikasikan juga bog baru Anda pada sahabat atau orang terdekat Anda bahwa sekarang anda sudah memiliki blog.

Jumat, 12 Februari 2016

Kombinasi Warna

Ada banyak teori tentang kombinasi warna yang bisa dijadikan pedoman. Namun jangan terlalu terpaku pada aturan yang ada, sebab tidak ada batasan yang terlalu kaku dalam memilih warna. Bahkan bisa dibilang, pada dasarnya kombinasi warna dan aplikasinya dapat dilakukan tanpa batas. Karena itu, uraian dalam artikel yang saya kutip dari Buku Serial Rumah ini bertujuan sebagai pengarah saja. Selebihnya kembali kepada selera, kreativitas, imajinasi, dan selanjutnya keberanian Anda dalam menemukan warna pilihan. Jangan kaget jika pada akhirnya Anda menemukan kombinasi warna yang unik dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.Lingkaran Warna
1. Kombinasi Monokromatis
Jika direncanakan dengan baik, warna-warna monokromatis bisa menciptakan kesan tenang, anggun, atau elegan. Kunci suksesnya adalah penggunaan warna-warna yang memiliki value serta intensitas yang sama atau dengan sedikit gradasi. Warna-warna netral bisa menjadi aksen yang menarik atau menjadi warna dasar dari kombinasi warna monokromatis. Misalnya, gunakan warna dasar abu-abu, lalu tambahkan sentuhan warna netral lainnya sebagai aksen. Contoh kombinasi warna monokromatis: Biru tua-biru-biru muda-putih kebiruan.
2. Kombinasi Analog
Analog sering disebut juga sebagai warna-warna senada, yaitu penggunaan warna-warna yang berdekatan atau terletak bersebelahan pada lingkaran warna. Misalnya: merah-merah oranye-oranye; biru-biru violet-violet;hijau-kuning hijau-kuning. Biasanya berpatokan pada warna-warna yang umum (common color).
Jadi misalnya kombinasi merah-merah oranye-oranye, warna umumnya adalah merah (oranye adalah setengah merah), sedangkan pada kombinasi biru-biru violet-violet, warna umumnya adalah biru (violet adalah setengah biru). Perhatikan lingkaran warna, Anda akan mendapati warna-warna itu juga memiliki temperatur yang sama, misalnya: semuanya warna-warna sejuk atau semuanya warna-warna hangat.
Untuk menghindari kesan monoton, variasikan banyaknya pemakaian warna-warna tersebut. Jadikan salah satu warna sebagai warna yang dominan, lainnya sebagai aksen.
3. Kombinasi Komplementer
Komplementer adalah warna-warna yang saling melengkapi. Kombinasi ini dibentuk dari warna-warna yang berlawanan atau berseberangan pada lingkaran warna. Kesan yang ditimbulkan oleh warna-warna komplementer biasanya adalah suasana yang menggairahkan. Merah dan hijau, kuning-oranye dan biru-violet adalah beberapa contohnya. Tidak selalu harus warna-warna yang tepat berseberangan, bisa juga dipakai warna-warna yang nyaris berseberangan, misalnya: warna kuning-hijau dipadukan dengan violet bisa jadi kombinasi yang sangat cantik meski warna-warna tersebut tidak tepat berseberangan.
Pada dasarnya, warna apapun yang terletak pada sisi yang berseberangan akan menyeimbangkan dan menghidupkan warna utama pilihan Anda. Jadi, bebaskan diri Anda untuk memilih warna-warna di sekitar (di kanan-kiri) warna yang tepat berseberangan, sebab hasilnya akan tetap harmonis. Bahkan kadang-kadang warna-warna itu bisa jadi lebih menarik dibandingkan warna komplementer utamanya.
Tambahan lagi, warna-warna komplementer biasanya akan saling memperkuat. Misalnya:dinding berwarna kuning akan makin menonjol jika kusennya berwarna abu-abu violet pucat.
4. Kombinasi Kompleks
Kombinasi ini terdiri dari warna apa saja yang ada di lingkaran warna. Kombinasi ini terdiri dari warna apa saja. Merah, hijau, kuning-oranye dan biru-violet atau hijau-biru, merah-violet dan kuning-oranye. Menggembirakan! Sebab secara otomatis warna-warna ini akan saling menyeimbangkan temperatur warna dalam pandangan mata kita.
Kesimpulannya, semua warna bisa serasi satu sama lain jika kita tahu cara mengkombinasikannya. Kedengarannya sederhana ya?
Memang, sebab yang kita perlukan hanya pengetahuan tentang karakteristik warna, bagaimana memilih value, intensitas (tentang ini akan saya ekspos di artikel selanjutnya), warna dan proporsi yang harmonis.
Warna-warna kompleks dan warna-warna komplementer memang lebih rumit dibandingkan warna monokromatis dan warna yang analog.
Namun bila Anda cermat, hasil yang didapat juga sebanding dengan kesulitan pada waktu memilih dan mengkombinasikannya.

Materi Tentang Photography



 Deskripsi Tentang Photography
 Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
SEJARAH FOTOGRAFI
Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil(pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura. 
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
JENIS JENIS PHOTOGRAPHY
1. Landscape Fotografi
Jika kamu mencintai fotografi dan memiliki kecenderungan untuk melihat-lihat pemandangan indah yang ada di sekitar kamu atau traveling ke tempat-tempat yang indah kemudian mengabadikan foto alam tersebut. kamu pasti tertarik dengan landscape fotografi. Landscape fotografi banyak dicari oleh rumah media. Kamu dapat menemukan karya-karya landscape foto yang keren di “National Geographic”
2. Wildlife Fotografi
Genre fotografi yang berfokus pada hewan dan habitat alami mereka disebut fotografi satwa liar. Perilaku hewan di alam liar juga merupakan objek bagi wildlife photography. sebagian foto-foto ini dicetak dalam jurnal dan pemeran. Banyak orang berlatih jenis fotografi ini. Namun bukan hal yang mudah karena selain kamera yang canggih, lensa yang bagus, senter yang kuat, kamu juga membutuhkan kesabaran ekstra untuk membidik foto yang menawan
3. Aerial Fotografi (Foto Udara)
Aerial fotografi adalah jenis fotografi di mana foto diambil dari udara dengan menggunakan pesawat, balon udara, parasut atau diambil dari atas gedung pencakar langit. Foto-foto ini memberikan tampilan yang lebih besar dari subjek dan latar belakang.
4. Sports Fotografi
Ini genre fotografi mengkhususkan diri dalam menangkap momen yang menentukan dalam sebuah acara olahraga.Fotografi oelahraga adalah salah satu jenis fotografi yang sulit, karena membutuhkan banyak latihan dan peralatan yang memadahi.
5. Potrait Fotografi
Salah satu jenis fotografi dengan umur paling tua adalah fotografi potrait. Fotografi potrait adalah segala hal mengenai menangkap suasana hati seseorang dengan penakanan ekspresi. Jenis ini tidak perlu menggunakan model profesional, bisa memotret anggota keluarga. Ada banyak cara untuk membuat hasil foto potrait yang menajubkan.
6. Architectural Fotografi
Fotografi arsitektur adalah fotografi yang berkaitan dengan mengambil foto sebuah struktur rumah atau bangunan dari sudut yang berbeda. Tujuan utama dari fotografi arsitektur adalah untuk menciptakan dampak positif pada pembeli potensial real estate.
7. Wedding /Event Fotografi
Dapat dikatakan bahwa para fotografer pendatang baru memulai karirnya dengan berlatih memotret acara pernikahan atau event fotografi. Tapi hal ini bukan berati bahwa wedding photography tidak memerlukan keterampilan apapun. Apabila sudah terjun dalam wedding fotografi maka harus memiliki kecakapan yang baik soal editing.
8. Fashion Fotografi
Fotografi fashion ialah memotret model dengan pencahayaan yang glamour dan juga selain model fotografer memotret item fashion seperti tas, baju, sepatu, aksesoris, atau make up. Fotografi jenis ini biasanya banyak digunakan dalam dunia periklanan dan majalah fashion.
9. Macro Fotografi
Fotografi makro adalah jenis fotografi di mana gambar dibidik dengan kisaran lebih dekat untuk menampilkan rincian materi subjek yang ingin ditonjolkan. Subyek yang menarik dari fotografi makro adalah bunga, serangga, teksture dari sweater, atau keranjang.
10) Baby/Family Fotografi
Fotografi Bayi / keluarga adalah jenis fotografi lain yang populer. Fotografi Bayi / keluarga dilakukan ketika keluarga biasanya baru saja mendapatkan bayi yang baru lahir. Ekspresi berbeda bayi bersama dengan anggota keluarga yang dibidik dalam fotografi jenis ini. Seluruh keluarga datang bersama-sama untuk membekukan satu sesi pemotretan yang dapat dilakukan secara indoor atau outdoor.

Selasa, 29 September 2015




PENGERTIAN KAMERA DIGITAL
Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD (ada juga yang menggunakan sensr CMOS) yang hasilnya kemudian direkam dalam formatdigitalke dalammedia simpan digital.
Karena hasilnya disimpan secara digital maka hasil rekam gambar ini harus diolah menggunakan pengolah digital pula semacam komputer atau mesin cetak yang daat membaca media simpan digital tersebut.
Kemudahan dari kamera digital adalah hasil gambar yang dengan cepat diketahui hasilnya secara instan, kemudahan memindahkan hasil (transfer), dan penyuntingan warna, ketajaman, kecerahan dan ukuran yang dapat dilakukan dengan relatif lebih mudah daripadakamera manual.
Komponen kamera digital
Sensor kamera

Sensor kamera adalah sensor penangkap gambar yang dikenal juga sebagai CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) yang terdiri dari jutaan piksel lebih.
Sensor ini berbentuk chip yang terletak tepat di belakang lensa. Semakin banyak pixel yang ditangkap, semakin detail gambar yang dihasilkan.
Layar LCD
Layar LCD(LCD display) adalah layar kecil pada kamera digital yang bermanfaat untuk melihat seperti apa bidikan yang ditangkap oleh sensor CCD. Hasil yang ditunjukkan pada layar LCD lebih akurat dibandingkan hasil yang diperkirakan dalam kamera konvensional yang sering berbeda.
Layar LCD juga bisa membantu untuk melihat hasil foto secara instan setelah gambar diambil, hal ini memudahkan untuk mengkoreksi langsung hasil foto untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Media penyimpanan
Salah satu komponen yang sangat berperan adalah media penyimpanan. Media ini dapat berupacompact flash,memory stick, dan sebagainya. Pada umumnya media penyimpanan memiliki kapasitas penyimpanan gambar dalam jumlah besar sesuai dengan kapasitas memori yang dimiliki.
Kapasitas gambar pada setiap media juga ditentukan dengan kapasitas resolusi dari masing-masing gambar yang dihasilkan. Semakin tinggi resolusi CCD, semakin besar ukuran ruang untuk menyimpan berkas yang dibutuhkan dalam media penyimpan.
KAMERA ANALOG
Sebelum era digital orang sudah mengenal berbagai macam jenis dan merk dari kamera analog. Sebutan analog berbeda dengan otomatis dalam ruang lingkup kamera. Analog dalam kamera mengacu pada sistem kerja mekanik dari suatu kamera. Sistem kerja kamera analog yang banyak digunakan oleh masyarakat umum adalah menggunakan film seluloid 35mm sebagai sarana untuk menangkap cahaya(dalam hal ini biasa disebut gambar). Walau kamera analog banyak jenisnya tapi prinsipnya sama, yaitu menerima data gambar melalui proses kimiawi suatu media. Sebenarnya media penerima gambar tidak hanya film seluloid 35mm. Tapi dalam hal ini saya tidak akan membahas lebih lanjut karena topik pembahasan kali ini adalah perbedaan kamera digital dan kamera analog.

Film pada kamera analog berfungsi ganda sebagai penerima gambar sekaligus sebagai penyimpan data gambar yang dihasilkan. Pada media film berlaku 1 gambar yang kita perolah akan disimpan dalam 1 media film. Umumnya produsen menyediakan 1 roll film yang berisi sejumlah film dengan tujuan agar para konsumen tidak perlu selalu mengganti film yang sudah terpakai.

Sedangkan pengertian otomatis adalah kemampuan suatu kamera dalam menyediakan fungsi-fungsi otomatis dalam hal pengaturan cahaya yang masuk sehingga gambar yang dihasilkan dapat memiliki komposisi pencahayaan yang tepat. Berbeda dengan fungsi manual dimana kita harus mengatur sendiri sebarapa banyak cahaya yang masuk agar dapat menghasilkan gambar yang sesuai dengan harapan kita
Jenis – jenis kamera analog :
  1. RGB (Red, Green, Blue)
Model
RGB memiliki tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru. Untuk mendapatkan warna lain, dapat dilakukan dengan proses pencampuran warna dasar. Oleh karena itu RGB disebut jug Additive Color. Sebagai contohnya saja, untuk mendapatkan warna semisal putih maka terlebih dahulu dilakukan proses pencampuran warna merah, biru dan hijau
Mode
Dalam pengaturan warna RGB digunakan skala 0 (paling rendah) sampai 255 (tertinggi). Untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan keinginan, harus mencampurkan warna-warna dasar dengan komposisi yang benar. Jika nilai masing-masing R-G-B sama, maka akan didapat warna abu-abu. Jika masing-masing warna R-G-B diset pada nilai 255 (tertinggi), maka warna yang akan didapat warna putih. Jika masing-masing warna R-G-B diset pada nilai 0 (terendah), maka didapat warna hitam
2.   CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black)
Model
Pemodelan warna CMYK didasarkan pada teknik pencetakan pada kertas yang dikenal dengan Separation Printing, yakni pada kualitas penyerapan cahaya dari tinta yang dicetak pada kertas. Misalkan contohnya, warna putih akan menyebabkan tinta menjadi tembus pandang.
Mode
Jika pada RGB mode perwarnaan menggunakan skala 0-255, CMYK menggunakan persentase. Warna putih dipresentasikan oleh nilai 0%, sedangkan warna hitam oleh nilai 100%
3.   Bitmap Mode
Mode ini menggunakan satu dari dua nilai warna yaitu hitam dan putih, untuk mempresentasikan pixel ke dalam image. Oleh sebab itu, mode ini disebut juga Bitmapped 1-bit.
4.   Grayscale Mode
Mode ini menggunakan lebih dari 256 bayangan abu-abu. Setiap pixel dalam sebuah image dengan mode grayscale mempunyai nilai kecerahan (britgness) dengan range 0 (hitam) – 255 (putih). Nilai grayscle juga dapat menggunakan presentase. 0% = putih dan 100% = hitam.
5.   Doutone Mode
Mode ini menggunakan 256 warna pada saat dikonversi menjadi indeks hitam.
6.   Multichannel Mode
Mode ini menggunakan 256 level dari abu-abu pada tiap channel. Image dengan mode ini sangatlah berguna pada pencetaka khusus, misalnya mengkonversi duotone untuk pencetakan dalam format Scitex CT.